Dari Melihat Jadi ‘Keranjingan’ Juara Ditangan
- Kategori: PROFILE
- Tanggal Diterbitkan
Sentralbali.com – Cerita penghantar tidur sepertinya menjadi mujizat bagi Putu Wahyu Arisanti dalam menapaki perjalanan di dunia bulutangkis, begitu pula kecintaan orang tua mengajak nonton di setiap event bulutangkis menambah daya gerak untuk lebih mengetahui apa itu cabang olahraga tepok bulu. Waktu bergulir, namun orang tua Putu Wahyu Arisanti , yakni I Made Warta penggemar bulutangkis, setiap hari selalu bercerita soal cabang olahraga ini, ditambahi pula sosok pemain yang patut ditiru.
Gayung bersambut, Putu Wahyu Arisanti yang akrab disapa Santi itu tidak pernah menolak ajakan orang tua untuk melihat event bulutangkis, maupun setia duduk berjam-jam hanya menonton tayangan bulutangkis di layar kaca. Sembari melihat tayangan bulutangkis di layar kaca, ortu I Made Warta selalu memberi petuah tentang kemampuan para pemain khususnya kategori putri. “Rutinitas melihat kegiatan bulutangkis level Bali maupun di layar kaca seperti agenda yang tidak pernah ditinggalkan, saya enjoy aja atas ajakan ayah,” kenang Santi.
Nama panggilan Santi, sejatinya tidak asing lagi bagi pecinta bulutangkis di tanah air bahkan dunia. Setelah ditelusuri, ternyata ortu I Made Warta lah yang sangat terpikat dengan tampilan Susi Susanti, legendaris bulutangkis Indonesia yang menorehkan medali emas di Olympiade Barcelona tahun 1992 untuk Merah Putih. Anak pertama pasangan I Made Warta dan Ni Wayan Sriana, sepertinya mengusung keinginan yang membara dari orang tua atas keterpikatan terhadap kemampuan Susi Susanti bermain bulutangkis. “Bapak saya sangat ngefun terhadap Susi Susanti, sehingga ketika saya lahir diberi nama Putu Wahyu Arisanti, nama Santi dibelakang yang sekarang menjadi panggilan akrab saya, merupakan wujud dari keingin supaya saya bisa bermain bulutangkis layaknya Susi Susanti,” kata Santi.
Meski hanya dalam bentuk cerita dari ortu dan melihat Susi Susanti dari tayangan di youtube membuat Santi asal Gianyar, Bali ini semakin terpesona, dan aksi Susi Susanti menjadi inspirasi disetiap berlatih maupun saat mengikuti pertandingan, lokal maupun nasional. “Prestasi yang saya dapat di Turnamen Bulutangkis Daihatsu Astec Open 2018 di GOR Lila Bhuana Denpasar, saya jadikan pondasi awal keberhasilan berikutnya,” ucapnya.
Keinginan ortu yang tak mudah digapai, tapi selaku anak tertantang untuk terus menerus berjuang meski tidak semudah yang dibayangkan. Keinginan untuk bisa meraih prestasi setiap event yang diikuti merupakan kemauan yang searah, saya dan orang tua. Karena itu sejak kelas V Sekolah Dasar, sebanyak 3 kali dalam seminggu harus bolak-balik Gianyar ke Denpasar kurang lebih 60 kilometer (PP) harus ditempuh hanya untuk belajar bulutagkis, mengingat ortu menginginkan belajar dengan baik, dan PB. Porwaja Denpasar Barat menjadi pilihan. Setelah menggeluti bulutangkis selam 3 tahun mulai terlihat hasilnya. Turnamen Bulutangkis Daihatsu Astec Open 2018 di GOR Lila Bhuana Denpasar menjadi pijakan awal bagi Santi menggenggam prestasi di gelaran bulutangkis berikutnya, karena sebelumnya tak satupun prestasi yang diraih di level lokal Bali.
Pretasi perdana kategori tunggal pemula putri, didapat Santi setelah di final mengalahkan pebulutangkis asal Malang, Jawa Timur Annisa Fitriani Harsari dua games langsung dengan skor 21-18 dan 21-12. Santi pun sukses menggaet juara I ganda pemula putri ketika berpasangan dengan Made Puspa Riastini setelah sukses mengalahkan Pebulutangkis Banyuwangi Chelsea Putri / Mega Sedna dua game dengan skor 21-15 dan 21-14. Apa yang dicapai Santi merupakan awal hasil dari disiplin yang dilakukan selama ini. Tentu perjalanan masih sangat panjang, dan diperlukan perjuangan lebih ekstra untuk menyamai Idolanya Susi Susanti. Paling tidak Santi memiliki kemauan keras untuk mencapai cita-citanya.

Kamis, 01 November 2018
Pecatur Badung Angkat Nama Bali di Kejurnas 2018 Sentralbali.com – Menggaet prestasi tidak mudah didapat, harus banyak mengorbankan aktivitas terutama masa-masa bermain. Bagi Gracelia Paramesti Samekto, mengorbankan kesenangan bermain dengan sesama teman sebaya,... Read More...

Jumat, 30 Maret 2018
Sentralbali.com – Cerita penghantar tidur sepertinya menjadi mujizat bagi Putu Wahyu Arisanti dalam menapaki perjalanan di dunia bulutangkis, begitu pula kecintaan orang tua mengajak nonton di setiap event bulutangkis menambah daya gerak untuk lebih... Read More...

Sabtu, 04 Februari 2017
Sentralbali.com - Indra Sjafri namanya tersohor seusai membawa Timnas Indonesia U-19 menjuarai ajang Piala AFF U-19. Pada partai final yang digelar 22 September 2013, tim asuhannya sukses mengalahkan Vietnam melalui adu penalty, dengan skor 7-6 setelah sebelumnya bermain imbang 0-0. ... Read More...

Selasa, 17 Januari 2017
Sentralbali.com -Irfan Bachdim pemain keturunan Belanda yang pamornya mulai bersinar saat membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2010, kini berlabuh ke tim Bali United, dan Kamis (12/1) diperkenalkan ke awak media, di Kuta. Sebelum menetapkan pilihannya di Bali United, pemilik nama... Read More...

Kamis, 05 Januari 2017
Sentralbali.com-I Made 'Kadek' Wardana, Penjaga Gawang kelahiran 31 Desember 1981 di Ubud, Gianyar, mengawali kiprahnya di bawah mistar gawang mulai tahun 2004 bergabung di Persegi Gianyar. Setelah itu aksinya terus berlanjut membela Persikab Bandung dan Pelita Jaya. Terakhir Ia... Read More...
EDITORIAL

Sentralbali.com – Pasca gagal Bidding host PON XXI, KONI Bali mulai menatap prestasi di PON XX/2020 di Papua. Hanya saja incaran prestasi itu memperlihatkan KONI Bali semakin galau, awalnya mengincar posisi 5 besar, tapi belakangan mengubah bidikan yakni target mendapat 30 medali emas, atau naik 5 keping emas dibanding PON XIX Jabar. Incaran 30 medali emas diyakin [ ... ]
- Tuan Rumah PON XXI, Berharap Tidak Ada Faktor X
- Porprov Bali XIII Berakhir Sisakan PR Besar
- Ngeri Persiapan Porprov Bali di Gianyar
- Pemprov Bali Jangan Memberi Harapan Kosong
- KONI Bali Harusnya Beri Perlakuan Sama
- KONI Bali Kok Baru Tetapkan 34 Cabor di Porprov 2...
- Soal SK Jumlah Cabor Porprov, KONI Bali Kok ‘Lelet...
- Soal Bonus Tergantung Pemprov dan DPRD Bali
- Perjuangan Patriot Bali Belum Selesai