Indra Sjafri Emban Amanah Poles Timnas U-19
- Kategori: PROFILE
- Tanggal Diterbitkan
Sentralbali.com - Indra Sjafri namanya tersohor seusai membawa Timnas Indonesia U-19 menjuarai ajang Piala AFF U-19. Pada partai final yang digelar 22 September 2013, tim asuhannya sukses mengalahkan Vietnam melalui adu penalty, dengan skor 7-6 setelah sebelumnya bermain imbang 0-0.
Prestasi ini diikuti keberhasilannya membawa Garuda Jaya (julukan Timnas U-19) melangkah ke putaran final AFC Cup 2014 di Myanmar. Di pertandingan terakhir Grup C, Evan Dimas dkk mengandaskan juara 12 kali Piala Asia U-19, Korea Selatan, dengan skor 3-2.
Sebelumnya, pelatih asal Lubuk Nyiur, Sumatera Barat, 02 Februari 1963 itu mengawali karirnya di sepakbola sebagai pemain. Ia pernah membela PSP Padang pada periode 1986-1991. Indra juga sempat bekerja diantaranya sebagai pegawai kantor pos, instruktur dan pemandu bakat di PSSI.
Pada 1997, ia mendapat lisensi C AFC, kemudian naik ke level B pada 1998 dan A pada 1999. Setahun kemudian, Indra turut serta dalam kursus penyegaran pelatih yang merupakan bagian dari program FIFA Futuro. Ia juga mengambil lisensi A AFC Instruktur Akar Rumput FIFA pada tahun yang sama.
Suami Temi Indrayani itu kemudian semakin dikenal ketika membesut Timnas U-16 di babak penyisihan Piala Asia U-16, Thailand. Namun ia gagal mengantarkan Merah Putih ke podium juara. Barulah pada 2012, Indra dipercaya melatih Timnas Indonesia U-17. Tampil di turnamen HKFA International Youth Football Invitation Tournament 2012, Timnas Junior berhasil merebut gelar juara.
Sayangnya setelah prestasi tersebut, Indra menjadi korban kisruh internal PSSI. Ia sempat dipecat bersama para pelatih timnas berbagai usia. Meski begitu, Indra tetap pada cita-citanya untuk membina pemain di usia muda.
Indra memang sangat peduli pada pembinaan pemain di usia muda. Dia menganggap, melorotnya prestasi timnas adalah dampak dari kurangnya pembinaan di usia dini. Sejak 2011, tak kurang dari 43 daerah sudah dikunjungi Indra untuk mencari bibit-bibit terbaik. Hasilnya terbukti nyata. Nama-nama seperti Evan Dimas, Muchlis Hadi atau Paulo Oktavianus Sitanggang adalah buah dari "blusukan" Indra ke seluruh penjuru negeri.
"Saya berusaha menanamkan mental dan kepercayaan diri yang kuat kepada anak-anak. Karena selama ini, mental yang dibangun selalu memposisikan kita berada di bawah," kata Indra. "Jadinya, kita kalah terus, tak peduli siapa pun lawannya,” katanya.
Pasca itu, Indra digaet manajemen Bali United yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar. Awal tahun menukangi Bali United, pelatih penuh talenta ini membangun tim dengan memanfaatkan potensi lokal Bali dan nasional. Diakui prosesnya tidak semulus yang dibayangkan, semeton tridatu pendukung Bali United sempat berteriak-teriak ketika timnya selalu seri atau kalah di kandang. Tapi Indra Sjafri tetap tenang, karena dirinya telah menjalin perjanjian dengan manajemen terkait dengan kiprahnya di Bali United.
“Manajemen kala itu sepakat untuk tahun pertama dan kedua keberadaan Bali United tahap membangun sepakbola, hingga dipenghujung Torabika Soccer Championship (TSC) berakhir diposisi 12,” ucap Indra. Kini pelatih yang memasuki usia 54 tahun, masih dipertahankan manajemen Bali United, namun dirinya dipercaya lagi memoles timnas U-19 tahun AFF 2017. Selamat Semoga Sukses!!

Minggu, 12 Juli 2020
Sentralbali.com - Tidak mudah mewujudkan impian menjadi kenyataan, perlu proses panjang, banyak pengorbanan, tapi disiplin tidak mengikari hasil. Itulah yang disampaikan Komang Harik Adiputra, Minggu (12/7/2020) mengawali pembicaraan tentang prestasi yang diukir, kepada... Read More...

Kamis, 01 November 2018
Pecatur Badung Angkat Nama Bali di Kejurnas 2018 Sentralbali.com – Menggaet prestasi tidak mudah didapat, harus banyak mengorbankan aktivitas terutama masa-masa bermain. Bagi Gracelia Paramesti Samekto, mengorbankan kesenangan bermain dengan sesama teman sebaya,... Read More...

Jumat, 30 Maret 2018
Sentralbali.com – Cerita penghantar tidur sepertinya menjadi mujizat bagi Putu Wahyu Arisanti dalam menapaki perjalanan di dunia bulutangkis, begitu pula kecintaan orang tua mengajak nonton di setiap event bulutangkis menambah daya gerak untuk lebih... Read More...

Sabtu, 04 Februari 2017
Sentralbali.com - Indra Sjafri namanya tersohor seusai membawa Timnas Indonesia U-19 menjuarai ajang Piala AFF U-19. Pada partai final yang digelar 22 September 2013, tim asuhannya sukses mengalahkan Vietnam melalui adu penalty, dengan skor 7-6 setelah sebelumnya bermain imbang 0-0. ... Read More...

Selasa, 17 Januari 2017
Sentralbali.com -Irfan Bachdim pemain keturunan Belanda yang pamornya mulai bersinar saat membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2010, kini berlabuh ke tim Bali United, dan Kamis (12/1) diperkenalkan ke awak media, di Kuta. Sebelum menetapkan pilihannya di Bali United, pemilik nama... Read More...
EDITORIAL

Sentralbali.com – Pasca gagal Bidding host PON XXI, KONI Bali mulai menatap prestasi di PON XX/2020 di Papua. Hanya saja incaran prestasi itu memperlihatkan KONI Bali semakin galau, awalnya mengincar posisi 5 besar, tapi belakangan mengubah bidikan yakni target mendapat 30 medali emas, atau naik 5 keping emas dibanding PON XIX Jabar. Incaran 30 medali emas diyakin [ ... ]