Karnaval Pesta Siaga Pramuka Wahana Kreasi Anak-anak
- Kategori: PENDIDIKAN
- Tanggal Diterbitkan
Sentralbali.com-Pergelaran pesta siaga kwartir cabang (Kwarcab) Gianyar 2015 menjadi ajang pertunjukkan bagi anak-anak pramuka Gianyar, dalam mengeluarkan segala unek-unek terhadap tradisi budaya Bali yang terancam zaman, dan kerinduan terhadap berbagai permainan-permainan tradisional yang semakin tergantikan oleh teknologi.
Hal tersebut tergambar di sela-sela kemeriahan karnaval pembukaan Pesta Siaga Pramuka 2015 yang diikuti 700 anggota Pramuka tingkat SD se-Kabupaten Gianyar di Lapangan Astina Raya Gianyar, Rabu (30/7/2015).
Ketua Pramuka Kwarda Provinsi Bali Ketut Wija mengatakan, pesta siaga digelar dalam upaya menempa mental anak-anak untuk menjadi pribadi yang tangguh dan tidak manja. Penting dijadikan catatan, seiring pesatnya teknologi, mobilitas dan kreatifitas anak rentan menurun. Sebab, segala fasilitas yang serba ada akan menumpulkan insting anak dalam berkarya.
”Kegiatan ini penting untuk mempertajam kecerdasan intelek, spiritual, maupun sosial dan budaya dalam diri anak,”katanya.
Bupati Gianyar Anak Agung Bharata meminta, seiring upaya Kabupaten Gianyar mewujudkan Kabupaten Layak Anak, berbagai kegiatan yang melibatkan anak-anak akan terus diintensifkan. Salah satunya, melalui pesta siaga tersebut.
”Kembangkan seluas-luasnya program seperti ini, anak adalah tunas yang akan tumbuh menjadi generasi yang kita andalkan di masa datang,”ucapnya.
Menurutnya kegiatan pramuka wajib dilestarikan, mengingat pramuka erat hubungannya dengan human atau kemanusiaan.“Pramuka begitu dekat dengan kemanusiaan, ajarkan disiplin tentang kehidupan. Semoga kegiatan ini menjadikan generasi kita, khususnya di Gianyar, lebih bertanggung jawab moral, paham jati diri, dan siap membela Negara,” jelas Bharata.
Berdasarkan pantauan di lapangan, masing-masing kwarranting Kecamatan unjuk performa yang menyisipkan berbagai pesan-pesan penting, terhadap keberlangsungan seni dan budaya di Kabupaten Gianyar. Diantaranya, kontestan Kecamatan Gianyar menyampaikan pentingnya setiap anak melanjutkan pendidikan sampai tingkat akhir.
Selanjutnya, Kecamatan Sukawati, Ubud, Payangan, Sukawati, dan Tampaksiring menampilkan tradisi seni budaya ngelawang barong, ngarak ogoh-ogoh, permainan tradisional anak-anak.
Yang menarik perhatian adalah performa dari kontestan Tegalalang. Peserta mengangkat tema alam wisata Ceking, yang pesona hijaunya mulai digoda oleh rayuan investor. Dalam aksinya, mereka mantap menegaskan bahwa alam di wilayah mereka, tidak akan pernah dijual terhadap siapapun yang menawarkan uang besar.
Pesan tersebut sangat jelas menjadi peringatan bagi seluruh orang tua siapapun dan dimanapun kini, agar memikirkan kehidupan anak-anak di masa depan, dengan menjaga dengan baik aset berharga yang akan diwariskan terhadap anak-anak.
Minggu, 29 November 2020
Sentralbali.com - Cabang olahraga yang lolos PON mulai membuka diri untuk menerima ajakan latihan bersama atau ujicoba. Boleh jadi Pertandingan persahabatan itu yang pertama dilakukan cabor yang lolos PON yakni oleh tim putra criket Bali menjamu tim Sumatera Barat (Sumbar) di... Read More...

Minggu, 22 November 2020
Perjuangan PB. PGI Sudah Mentok Sentralbali.com - Cabang golf dipastikan tidak dipertandingkan pada hajatan multi event olahraga di Papua tahun 2021 mendatang. Penegasan itu disampaikan Sekjen PB PGI Antony Chandra pada Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) Persatuan... Read More...
Rabu, 29 Mei 2019
Sentralbali.com - Sebagai generasi penerus, generasi muda mempunyai peranan super penting membangun semangat persatuan pasca pemilu 2019. Dua hal penting yang perlu dilakukan oleh generasi muda, menghembuskan hal positif dan generasi muda menjadi pertahanan dalam arti... Read More...
Rabu, 13 Juni 2018
Sentralbali.com – Serangkaian Buleleng Education Expo III Tahun 2018, Sebanyak 50 Peserta dari Anak Usia Dini menunjukkan kebolehannya lewat Lomba Fashion Show Pakaian Adat Ke pura, Selasa ( 12/6/2018) di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja. Lomba Fashion show Anak Usia Dini... Read More...

Senin, 20 November 2017
Sentralbali.com – Sedikitnya 25 anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) baik di Taman Kanak Kanak (TK) maupun Kelompok Bermain (KB), unjuk kebolehan berperan sebagai pahlawan nasional, di atas panggung. Meskipun ada yang masih, kurang berani naik ke pangggung, namun... Read More...
EDITORIAL

Sentralbali.com – Pasca gagal Bidding host PON XXI, KONI Bali mulai menatap prestasi di PON XX/2020 di Papua. Hanya saja incaran prestasi itu memperlihatkan KONI Bali semakin galau, awalnya mengincar posisi 5 besar, tapi belakangan mengubah bidikan yakni target mendapat 30 medali emas, atau naik 5 keping emas dibanding PON XIX Jabar. Incaran 30 medali emas diyakin [ ... ]